Senin, 02 November 2015

SEBUAH RUMAH

Entah apa yang telah kami perbuat, baik atau burukkah sebenarnya keberadaan kami bagi masyarakat, Mojokerto khususnya. Kami juga belum meningkatkan kualitas 'harapan' kami untuk menjadi 'doa'. Selama ini jarang muncul sebuah uneg-uneg berupa popularitas, stigma baik dari masyarakat atau bahkan menjadi sebuah komunitas pergerakan kebudayaan yang lebih profesional. Sampai saat ini, diusia yang masih sangat hijau ini, yang kami kenal cuma bekerja dan berkarya. Membebaskan apapun yang ada di kepala, lalu mewujudkannya melalui beragam karya, entah itu baik ataukah buruk di mata para ahli ataupun masyarakat kami hanya selalu berupaya untuk melalukan pekerjaan sebuah karya semaksimal mungkin. Keikhlasan dan pola pikir berupa keinginan untuk berkarya dalam kebebasan adalah modal utama dari segala karya. Ambisi apapun akan lebur disini, sebab segala semerawut ambisi dipadu-padatkan dengan visi, yang terbaik adalah yang paling tulus. Tidak ada nominal nilai yang sanggup untuk mewakili sebuaj ketulusan yang benar-benar tulus. Semoga untuk selamanya, keikhlasan dan ketulusan kami dalam berkarya, berdaya guna bagi kebudayaan manusia tetap menjadi rumah utama.


Mojokerto, 3 November 2015

0 komentar:

Posting Komentar