Lembayung sore ada di kelopak mata itu
Yang berjalan tanpa kesadaran
Sedangkan di bawah langit
Burung-burung pulang
Setelah bertaruh nyawa carikan makan
Demi para keturunan
Lalu reranting daun berdaun kering
Menghujani bumi dihembus angin
Lalu bertafakkur diatas mega merah rambutmu
Kenapa aku cuma duduk menanti
Seseorang yang jalannya saja tidak menghampiri
Sepenggal kenangan tidak cukup guna usir keheningan
Renyah tawa dimana-mana
Kesemuan kutangkap sia
Tanpa raba penuh makna
Jauhnya hitam kepada putih
Cuma mitos dan legenda
Kenyataannya mereka saling satu
Tiada satu tiada yang lain
Kalau boleh kubilang
Kemanapun kau berjalan
Kutunggu sajalah
Atau bisa saja kurebut
Wajah di tepi senja itu
Yogyakarta, 05 November 2015
Setelah
0 komentar:
Posting Komentar