Perhatikan baik-baik, Nona
Mikail sedang berjoget ria diatas kepala
Kakinya meghentak-hentak di awan
Setiap satu hentaknya
Adalah rintik hujan yang jutaan jumlahnya
Mikail sedang berjoget ria diatas kepala
Kakinya meghentak-hentak di awan
Setiap satu hentaknya
Adalah rintik hujan yang jutaan jumlahnya
Perhatikan baik-baik, Nona
Sambil berjoget Mikail memukuli bayangan matahari
Hingga tiap kali ia memukul
Langit terbelah dan memuntahkan kilat serta guntur
Sambil berjoget Mikail memukuli bayangan matahari
Hingga tiap kali ia memukul
Langit terbelah dan memuntahkan kilat serta guntur
Perhatikan baik-baik, Nona
Kemarilah sejenak
Duduklah tepat dihadapan
Akan kuceritakan kisah
Tentang orang-orang langit
Yang mana setiap hujan turun
Mereka selalu tertawa, berpesta pora sembari dendangkan lagu semesta
Kemarilah sejenak
Duduklah tepat dihadapan
Akan kuceritakan kisah
Tentang orang-orang langit
Yang mana setiap hujan turun
Mereka selalu tertawa, berpesta pora sembari dendangkan lagu semesta
Konon, Mikail adalah pembagi rezeki
Hujan, panas, angin, badai
Dan bahkan cinta
Hujan, panas, angin, badai
Dan bahkan cinta
Suatu ketika ia mengamati seorang wanita dari alam Marcapada
Sebab saat itu hujan dan badai meliukkan kengerian namun wanita itu tetap berjalan menembus hanya untuk mengantarkan apel pada sang bunda
Sebab saat itu hujan dan badai meliukkan kengerian namun wanita itu tetap berjalan menembus hanya untuk mengantarkan apel pada sang bunda
Mikail terkesima, Tuhan maha tahu bertanya
'Siapa dia?'
'Paduka lebih tahu ketimbang hamba'
'Kamu jatuh hati?'
'Tidak'
'Aku maha tahu'
'Maka jawabannya iya'
'Siapa dia?'
'Paduka lebih tahu ketimbang hamba'
'Kamu jatuh hati?'
'Tidak'
'Aku maha tahu'
'Maka jawabannya iya'
Wanita itu menerjang badai
Demi temui sang ibu
Namun sayang, ia tak pernah tahu
Apa itu ibu
Demi temui sang ibu
Namun sayang, ia tak pernah tahu
Apa itu ibu
Mikail ingin turun dan menghibur
Kala air mata wanita dibalut luka
Kala air mata wanita dibalut luka
'Ada apa?'
'Tidak ada, siapa anda?'
'Saya hanya seorang pengelana'
'Maka lebih baik anda tinggalkan saya'
'Kenapa?'
'Karena pengelana tak pernah tinggal lama'
'Lantas? Setidaknya pengelana bisa memberikan hal berarti.'
'Buat apa? Kalau sudah hadir hal berarti, ia pergi dan yang tersisa adalah.....' Sambil terisak wanita itu dan tak mampu lanjutkan perkataannya
'Baiklah kalau begitu, selamat tinggal'
'Tidak ada, siapa anda?'
'Saya hanya seorang pengelana'
'Maka lebih baik anda tinggalkan saya'
'Kenapa?'
'Karena pengelana tak pernah tinggal lama'
'Lantas? Setidaknya pengelana bisa memberikan hal berarti.'
'Buat apa? Kalau sudah hadir hal berarti, ia pergi dan yang tersisa adalah.....' Sambil terisak wanita itu dan tak mampu lanjutkan perkataannya
'Baiklah kalau begitu, selamat tinggal'
Mikail hilang begitu saja
Wanita menggigil ketakutan
Dari langit
Mikail menurunkan
Hujan mawar merah berbalut darah
Wanita menggigil ketakutan
Dari langit
Mikail menurunkan
Hujan mawar merah berbalut darah
Yogyakarta, 07 Februari 2016
0 komentar:
Posting Komentar