Hujan uang haram
Sensasi selebriti perlihatkan paha dan dada mulus
Kantor pemerintahan di-dekorasi dengan air mani
Sedangkan Langgar
Tak pernah lagi terdengar
Di rimba, siapa yang bayar maka dialah yang didengar
Sensasi selebriti perlihatkan paha dan dada mulus
Kantor pemerintahan di-dekorasi dengan air mani
Sedangkan Langgar
Tak pernah lagi terdengar
Di rimba, siapa yang bayar maka dialah yang didengar
Berondong peluru
Pasukan anti teroris memberontak
Kini mereka jadi teroris
Seorang bocah kecil ikut bawa pistol
Mereka menembaki kebosanan
Ketentraman yang terlalu lama
Hingga manja akhirnya menghanyutkan
Pasukan anti teroris memberontak
Kini mereka jadi teroris
Seorang bocah kecil ikut bawa pistol
Mereka menembaki kebosanan
Ketentraman yang terlalu lama
Hingga manja akhirnya menghanyutkan
Dua anjing penjaga masih lelap
Terasing dalam mimpi abadi
Sedikitpun tak taruh empati
Terasing dalam mimpi abadi
Sedikitpun tak taruh empati
Sang Gelap telah terlewati
Demi tujuh lapis neraka
Kengerian yang kuhadap
Himpitan sangsi di depan
Memaksa untuk muntah
Namun harga laki-laki terletak pada terealisasinya sebuah janji
Demi tujuh lapis neraka
Kengerian yang kuhadap
Himpitan sangsi di depan
Memaksa untuk muntah
Namun harga laki-laki terletak pada terealisasinya sebuah janji
Seonggok bangkai kerbau raksasa
Darah hitam pekat
Jadi sungai
Diam membangkai di ujung sinai
Darah hitam pekat
Jadi sungai
Diam membangkai di ujung sinai
Anak panah pertama
Bernama, ''Eneng''
Bernama, ''Eneng''
Lalat-lalat sebesar bola kasti
Mengelilingi sekitar
Membawa bau biadap kerbau raksasa
Dari dalam perut yang buka nganga
Terlihatlah ''Ening''
Mengelilingi sekitar
Membawa bau biadap kerbau raksasa
Dari dalam perut yang buka nganga
Terlihatlah ''Ening''
Tanganku repot menekan hidung dan mulut
Kaki menghentak-hentak ke tanah
Bagaimana cara mengambil?
Kaki menghentak-hentak ke tanah
Bagaimana cara mengambil?
Kubuka paksa seluruh indra
Tak kututupi dengan bekap
Muka pucat nasi
Lemas menghirup sesak kebusukan
Langkah goyah
Jijik merekah
Tersungkur jatuh di bantalan empedu
Tak kututupi dengan bekap
Muka pucat nasi
Lemas menghirup sesak kebusukan
Langkah goyah
Jijik merekah
Tersungkur jatuh di bantalan empedu
Tinggal satu langkah
Ngesot
Setidaknya untuk kebaikan bukan untuk menjilat pantat
Ngesot
Setidaknya untuk kebaikan bukan untuk menjilat pantat
Tangan kananku berhasil meraih
Anak panah pertama berhasil tergenggam
Pada akhirnya aku jatuh ke atas
''Ening:'
Anak panah pertama berhasil tergenggam
Pada akhirnya aku jatuh ke atas
''Ening:'
Yogyakarta, Februari 2016
0 komentar:
Posting Komentar