Sabtu, 13 Februari 2016

PULANG

Bersenandunglah...bersenandunglah
Lagu kematian menyelinap
Mengeluarkan paksa daya hidup
Dari anak panah, tombak dan keris
Menancap rancap
Mengoyak keberanian

Setelah ini apa lagi
Tidak ada yang peduli
Berapa harga dari sebuah janji
Tiada yang peduli
Bahwa kebanyakan perang terjadi
Sebab janji-janji di ingkari

Aku bagian dari itu semua
Yang kini tunduk lesu
Dengan keris menghujam dada
Setidaknya aku tidak perlu lagi
Ke tempat biadab yang kusebut rumah

Sekian nyawa musuh kutelan
Sedikitpun tiada yang memberi alasan
Bagiku untuk kembali

Manikmaya sialan
Licik, cerdik
Satu-satunya mengapa ia masih terus hidup tidak lain ialah ambisi
Kini untuk berdiri aku tak mampu
Apalagi memenggal kepalanya

Ribuan kilometer dari rumah
Aku akan mengonggok disini
Tanpa ada yang harap kedatanganku

Muak karena istri dan anakku
Meninggalkanku membusuk di medan pertempuran demi laki-laki lain yang duduk di tahta dewan kerajaan

Muak karena sahabat-sahabat yang menusuk dari belakang
Seolah mereka tak pernah diajari menghormati sebuah janji

Muak karena orang-orangnya yang selalu merasa dirinya paling hebat dibandingkan yang lainnya

Aku tidak akan pulang
Keris di dada kucabut
Darah segar mengalir

Lalu bisikan dewa terngiang
'Apa guna hidup kalau berlaku sama seperti orang yang kau benci,?'

Yogyakarta_

Related Posts:

  • KALAU MAUAda tempat di timur perempatan Jalan yang selalu ramai Dengan bulir angan berterbangan Sekaligua nyali terpacu dalam syahdu Jangan hanya diam Bertekuk lutut di kolong kamar Kamu perlu keluar sesekali Sambut tanganku Menuntun … Read More
  • MENANGKAP ANGINMenghembus sela demi sela relung Menggaris imaji vertikal horizontal Gelagap bangun dari mimpi buruk Dikipas damai hati sejuk berarti Sesuai dengan tanda itu Apa harus kutunggu di puncak fana Perjalanan melelahkan Tekad niat … Read More
  • LAKI-LAKI UJUNG GANGRemang jangkau lambai cahaya Bulan penuh yang tinggal separuh Diredam mendung jadikan lusuh Mata nanar tak disangka Kalbunya ditikam mimpi Nalar serta ambisi Peluh Keringat Beserta sakit hati Jiwanya pada tengah keretap hujan… Read More
  • PULANGBersenandunglah...bersenandunglah Lagu kematian menyelinap Mengeluarkan paksa daya hidup Dari anak panah, tombak dan keris Menancap rancap Mengoyak keberanian Setelah ini apa lagi Tidak ada yang peduli Berapa harga dari sebu… Read More
  • PENGELANAZirah miliknya koyak Pengkhianatan dan dusta penyebabnya Kini ia berjalan gontai Sepi sunyi membanjiri Kemanapun pergi, pedangnya sudah bisa dibilang tak mampu melindungi Apalagi darah makin tumpah Meresap ke tanah Berharap b… Read More

0 komentar:

Posting Komentar