Sudah sore
Lihat itu
Matahati mau pulang
Kemudian datang di belahan lain bumi
Sebelum pulangnya matahari
Aku ada cerita tentang kita tadi
Lihat itu
Matahati mau pulang
Kemudian datang di belahan lain bumi
Sebelum pulangnya matahari
Aku ada cerita tentang kita tadi
Selama perjalanan kemari
Matamu tertegun pada sungai-sungai
Lalu sajadah hijau bernama sawah
Menghampar jadi sajadah
Saat itu kamu rasa bahwa dunia memang indah
Matamu tertegun pada sungai-sungai
Lalu sajadah hijau bernama sawah
Menghampar jadi sajadah
Saat itu kamu rasa bahwa dunia memang indah
Sedangkan di lehermu tergantung sebuah liontin dengan namaku
Kamu pasang satu hari sebelum membaca sumpah janji abadi bulan kemarin
Rambutmu kabur ikuti angin
Sementara mata batinmu rekah mulai gelisah
Kamu pasang satu hari sebelum membaca sumpah janji abadi bulan kemarin
Rambutmu kabur ikuti angin
Sementara mata batinmu rekah mulai gelisah
Lalu di ujung tebing Drini
Kita memegang tangan
Dengan camar yang pulang
Kita hanya bercengkrama dalam kebisuan
Tanpa hangat sapa serta peluk yang sedari dulu sama kita inginkan
Suara asing pemilikmu menggema, memantul dari jurang di bawah kaki
Kita memegang tangan
Dengan camar yang pulang
Kita hanya bercengkrama dalam kebisuan
Tanpa hangat sapa serta peluk yang sedari dulu sama kita inginkan
Suara asing pemilikmu menggema, memantul dari jurang di bawah kaki
Tatkala matahari bersandar di horizon
Kau beranjak berdiri
"Cukup sampai sini."
"Mau kemana kau?"
"Kembali"
"Kalau kau kembali, jangan harap akan kuturuti lagi ketika kau minta puisi."
Kau beranjak berdiri
"Cukup sampai sini."
"Mau kemana kau?"
"Kembali"
"Kalau kau kembali, jangan harap akan kuturuti lagi ketika kau minta puisi."
Yogyakarta, 21 November 2015
0 komentar:
Posting Komentar